MediaCenter,Tabalong – Desa Binjai, Kecamatan Muara Uya menjadi tempat pelaksanaan perayaan Hari Malaria Sedunia yang jatuh setiap tanggal 25 April 2019.
Dalam gelaran tersebut, Pemda Kabupaten Tabalong melalui Dinas Kesehatan, kegiatan hari malaria yang dilaksanakan di Desa Binjai ini melihat karena Endemis ( istilah yang dipakai pada penyakit yang sudah lama ada di suatu tempat ) secara desa.
“Sebenarnya untuk Tabalong sudah hijau , ada tiga desa yang Endemis, salah satunya desa Binjai ini, oleh sebab itu kita pusatkan kegiatan hari malaria di desa Binjai ini.” Kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Dr. H Taufiqurrahman Hamdie saat di wawancarai awak media center. Kamis (25/4).
Menurut Taufiq, di Tabalong sendiri, dalam kasus malaria annual parasite incidence (API) dimana api sendiri merupakan jumlah kasus fostif malaria per 1.000 penduduk dalam satu tahun, itu dibawah satu, artinya bisa dikatakan dalam seluruh penduduk Tabalong penderita dibawah 200 kasus dan itu bisa dikategorikan bahwa API di Tabalong dibawah satu, dan itu sudah bagus.
“Kalau secara berturut tiga tahun kita bisa mempertahankan maka kita akan dapat sertifikat eleminasi dari kementrian kesehatan RI.” Terangnya.
Meski baru mendapatkan di tahun 2018, Tabalong melalui Dinkes mencanangkan lagi di tahun 2020, ” kita hanya menunggu hasil di 2019, mudahan API kita tetap dibawah satu maka di tahun 2020 kita akan mendapatkan sertifikat itu lagi.” Jelas Taufiq.
Untuk terus menekan kasus malaria , ujar Taufiq bukan hanya dari sisi medis tetapi bagaimana mengubah pola pikir dan perilaku penduduk ,karena sebetulnya yang banyak menderita malaria sebenarnya masyarakat yang merambah ke dalam hutan.
“Kita tidak melarang mereka merambah hutan, artinya sebelum itu mereka dibekali dengan obat pelaksis malaria, dan membawa kelambu dan membawa alat traveler maupun pemeriksaan darah dan penyuluhan.” pungkasnya.
Terlepas dari itu, dalam peringatan Hari Malaria, Kabupaten Tabalong mendapat kunjungan langsung dari kementrian kesehatan RI, dalam mendukung dan memberikan bimbingan teknis bagaimana strategi dalam mencapai eleminasi kasus malaria.
Tety Intarti, Subdit Malaria dari Kementrian Kesehatan RI menjelaskan dalam kunjungan ini sebagai kick off atau percepatan assesment tingkat provinsi dalam mengusulkan penilaian di tingkat provinsi, salah satunya dengan kegiatan ini, sebagai bentuk dukungan Tabalong untuk provinsi.
Dirinya, Tity sangat salut dengan Kabupaten Tabalong karena sudah menyelenggarakan kegiatan ini. “saya sangat salut kepada daerah terutama Tabalong yang sudah berinisiatif mengadakan acara ini.” Tutur Tity.
Menurutnya, kegiatan ini belum dikatakan salah satu indikator penilaian, ” Tetapi ini hanya untuk menggerakkan dan menjadi motivasi supaya daerah atau desa yang lainnya agar bisa mempercepat eliminasi.”Pungkasnya.
Adapun kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil bupati Tabalong, H Mawardi yang dihadiri oleh sejumlah SKPD Terkait, Sejumlah kepala desa di Kecamatan Muara Uya, dan Petugas kesehatan.
Selain itu acara diakhiri dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar.(MC Tabalong /Sy).