Pemerintah Kabupaten Tabalong akan terus memperkuat keberadaan Kampung Hortikultura. Pasalnya, keberadaan kampung ini dinilai sangat berperan dalam upaya pengendalian inflasi di Tabalong, khususnya pada komoditas produk hortikultura.
Pemerintah Kabupaten Tabalong melalui Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DKPPTPH) telah membentuk 10 Kampung Hortikultura di wilayah utara.
10 Kampung Hortikultura tersebut adalah Desa Masingai Satu, Masingai Dua, Kembang Kuning, Catur Karya, Lok Batu, Hayup, Wirang, Bongkang, Saradang, dan Nawin.
Ke-10 Kampung Hortikultura tersebut telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan total luasan lahan yang ditanami tanaman hortikultura sekitar 100 hektar.
Untuk terus mendukung keberadaan Kampung Hortikultura, DKPPTPH Tabalong pun akan kembali menyalurkan bantuan berupa benih, pupuk, obat, tanah, hingga planter bag guna pengembangan 50 hektar lahan di seluruh kampung tersebut.
Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPPTPH Tabalong, Budi Santoso, menjelaskan bahwa pengembangan Kampung Hortikultura terus dilakukan karena keberadaannya berdampak pada pengendalian inflasi di Tabalong.
“Terkait yang berhubungan dengan inflasi, sebenarnya ada dua komoditas yang sangat berpengaruh, yaitu cabai dan tomat. Alhamdulillah, ini ada dampaknya terhadap inflasi yang ada di Tabalong. Dari hasil pantauan kita di lapangan, inflasi yang ada di Tabalong ini dengan adanya Kampung Hortikultura bisa sedikit menekan inflasi di daerah kita ini,” ujar Budi Santoso, Kabid Sarana Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPPTPH Tabalong.
Budi menambahkan, pada tahun 2024 ini pihaknya juga akan mengembangkan aplikasi Si Tuti, di mana melalui aplikasi ini nantinya pengembangan Kampung Hortikultura dapat lebih mudah terpantau, seperti jumlah panen hortikultura hingga masa tanam.
(Dano Nafarin, TV Tabalong)