Pemerintah Kabupaten Tabalong bersama unsur Forkopimda menggelar upacara Hari Kesaktian Pancasila ke-59 tahun 2024. Upacara tersebut merupakan momentum peringatan gugurnya pahlawan revolusi dalam mempertahankan kedudukan Pancasila.
Upacara Hari Kesaktian Pancasila ke-59 tahun 2024 digelar pada Selasa, 1 Oktober 2024, di halaman Pendopo Bersinar Pembataan, Kecamatan Murung Pudak.
Upacara diikuti ratusan peserta yang terdiri dari unsur Forkopimda Kabupaten Tabalong, jajaran pejabat dan ASN Pemerintah Kabupaten Tabalong, pasukan TNI, Brimob, Polri, dan para pelajar.
Komandan upacara, Letnan Satu Infanteri Warnoto, mengawali upacara dengan menyiapkan seluruh pasukan upacara. Kemudian Penjabat Bupati Tabalong selaku Inspektur Upacara, Hamida Munawarah, menempatkan diri di mimbar upacara usai menerima laporan dari perwira upacara, Kapten Infanteri Findri Rianto.
Untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur, Inspektur Upacara memandu seluruh peserta upacara untuk mengheningkan cipta, dilanjutkan pembacaan teks Pancasila oleh Inspektur Upacara yang juga diikuti seluruh peserta upacara.
Selanjutnya, pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh perwakilan ASN, Muhammad Fariz Rahman, dan pembacaan ikrar kesetiaan kepada Pancasila oleh Ketua DPRD Tabalong, Riza Fahlipi.
Penjabat Bupati Tabalong, Hamida Munawarah, yang ditemui usai upacara mengatakan bahwa upacara dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa pahlawan revolusi yang gugur pada peristiwa G30S-PKI, atau juga dikenal sebagai Tragedi Lubang Buaya. Oleh karena itu, ia berharap penghargaan terhadap para pahlawan ini dilanjutkan oleh generasi mendatang.
“Tentu harapan kami, generasi yang akan datang juga seperti ini, menghargai. Bagaimana bentuk kita menghargai pahlawan, tentu kita akan mengisi cita-cita pahlawan untuk keberlangsungan negara kita,” ujar Hamida Munawarah, PJ Bupati Tabalong.
Sebagai informasi tambahan, upacara Hari Kesaktian Pancasila merupakan momentum peringatan gugurnya pahlawan revolusi dalam mempertahankan kedudukan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi, pandangan hidup, dan dasar negara bangsa Indonesia.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)