TABALONG – Selain petugas kesehatan, ada profesi lain yang juga bekerja keras di tengah pandemi covid-19. Mereka adalah petugas pemakaman dengan protokol kesehatan. Terlebih di tengah meningkatnya kasus kematian akibat covid-19 di Tabalong, petugas pemakaman yang dibantu tni polri, serta pihak rumah sakit dan pemkab Tabalong harus bekerja lebih keras.
Dalam sehari jenazah yang dimakamkan dengan protokol kesehatan di pemakaman Kecamatan Murung Pudak ini bisa mencapai enam orang bahkan lebih. Tidak hanya siang, bahkan pemakaman kadang dilakukan hingga malam hari. Tidak hanya itu, para petugas pun rela tidur dan makan di area pemakaman, bahkan jarang sekali untuk bertemu keluarga dirumah.
Pasalnya, sesuai arahan WHO, pasien yang meninggal dengan indikasi covid-19 meski belum dilakukan pemeriksaan PCR, maka akan tetap dimakamkan dengan protokol kesehatan. Koordinator pemakaman covid-19 Tabalong, Zulfan Noor, menekankan pada anggotanya, agar selalu menjaga kesehatan, mematuhi safety pemakaman dan selalu menaati protokol kesehatan sesuai standar WHO.
“Untuk jenazah covid-19 kita makamkan sesuai protokol kesehatan, mulai pemulasaran termasuk pemakamannya, diharapkan semua dalam keadaan steril, dan kita berharap tidak terjadi penularan kepada yang lain”, “untuk relawan tetap kita memperhatikan safety personil, yang jelas mereka kita minta untuk ber APD dengan bagus, kemudian mentaati protokol kesehatan setelah atau pun sebelum pemakaman” Kata , Zulfan Noor, Koordinator Pemakaman Covid-19 Tabalong.
Selain itu, para petugas juga akan diminta untuk melapor apabila merasakan sakit atau gejala covid19, mengingat tingginya risiko paparan. Petugas pemakanan juga diminta untuk beristirahat yang cukup jika merasa kelelahan. (Muhammad Ariadi).
