Aksi meminta sumbangan menggunakan mobil yang kerap disebut warga sebagai “Kijang Keramat” kembali menjadi sorotan di tengah masyarakat. Aksi tersebut viral di media sosial dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Aksi meminta sumbangan mengatasnamakan tempat ibadah dengan mendatangi rumah-rumah warga kembali viral di Tabalong. Dari beberapa video yang diunggah warganet, aksi tersebut dinilai mengganggu ketertiban dan ketenteraman masyarakat.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar Tabalong, Tazeriya Nor, mengatakan sebagian besar para peminta sumbangan tersebut berasal dari luar daerah dan tidak mengantongi izin melakukan kegiatan di wilayah Tabalong.
Pihaknya sudah sering mendapat laporan dari warga terkait aksi tersebut, namun para pelaku bermain “kucing-kucingan” dalam melancarkan aksinya, sehingga petugas sering kecolongan untuk menindak aksi “Kijang Keramat” yang membawa pasukan guna meminta sumbangan ke rumah-rumah warga.
Kasatpol PP Tabalong, Tazeriya Nor, menjelaskan pihaknya pernah mengamankan aksi “Kijang Keramat” beberapa waktu lalu. Dari hasil penelusuran, didapati bahwa yang beraksi di lapangan bukan merupakan panitia pembangunan tempat ibadah, namun mereka merupakan pihak ketiga yang menawarkan diri kepada panitia masjid dan menerima upah untuk melakukan aksinya.
“Memang kami kemarin pernah kedapatan dari yang peminta-minta itu ternyata dia hanya mengatasnamakan panitia saja, dan setelah dikonfirmasi dengan panitia masjid dan langgarnya, memang dia hanya dalam hal ini seperti penerima upah, bukan panitia sebenarnya yang bergerak untuk meminta sumbangan. Tetapi dia hanya mendapatkan imbalan atau upah. Jadi kami mengharapkan memang yang seyogianya panitia masjid atau langgar yang melakukan ini. Tetapi itu tadi, kami mengharapkan panitia masjid atau langgar itu yang bergerak sendiri, jangan sampai masyarakat kita dibuat resah, jadi terganggu. Jadi itu nanti yang akan kami tindak,” ujar Tazeriya Nor, Kasatpol PP Tabalong.
Tazeriya Nor berharap para warga melapor jika menemukan aksi yang mengganggu ketertiban dan ketenteraman masyarakat sekitar. Dirinya juga mempersilakan masyarakat untuk menanyakan langsung apakah aksi dari para oknum tersebut sudah mengantongi izin dari instansi terkait.
(Muhammad Ariadi, TV Tabalong)
