Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Tabalong mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap ular. Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir sudah terjadi 10 kasus ular memasuki pemukiman, hingga memakan satu korban jiwa.
Berdasarkan data Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Tabalong, pada bulan Agustus 2024 total ada 10 kasus penanganan ular.
Ada tiga kejadian ular menggigit warga, di mana satu orang warga Gambah, Kelurahan Belimbing Raya, Kecamatan Murung Pudak, meninggal dunia, serta satu orang warga Kuranji, Kelurahan Sulingan, dan satu orang warga Desa Wayau selamat.
Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Tabalong, Jumansyah, menjelaskan bahwa penyebab ular memasuki pemukiman warga disinyalir terjadi karena cuaca yang cukup panas, sehingga membuat ular mencari tempat yang sejuk.
Habitat ular yang terganggu serta berkurangnya makanan ular membuat mereka mencari makanan seperti tikus di pemukiman warga.
“Kalau bisa itu dibersihkan, jangan menumpuk di halaman atau di belakang rumah karena tumpukan-tumpukan itu berpotensi membentuk tempat yang dingin dan adem. Nah, itu berpotensi menjadi sarang ular. Jadi, kebersihan perlu diperhatikan,” kata Jumansyah, Kasi Pencegahan & Penanggulangan Bencana Kebakaran.
Jumansyah meminta para warga segera menghubungi Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Tabalong jika menemukan ular yang memasuki pemukiman, sehingga dapat segera ditangani.
(Dano Nafarin/TV Tabalong)
