Guna meningkatkan minat investasi di Tabalong, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat merancang Investment Project Ready to Offer (IPRO). Dalam menyusun IPRO 2024, DPMPTSP mengkaji peluang investasi per sektor untuk memudahkan investor dalam melihat peluang di Tabalong.
Berdasarkan rencana strategis tahun 2024, DPMPTSP Tabalong menargetkan investasi di Tabalong sebesar 1 triliun 10 juta rupiah. Sedangkan realisasi investasi hingga triwulan dua tahun ini, total investasi di Tabalong sudah mencapai 701 miliar 367 juta rupiah.
Untuk terus menggenjot nilai investasi di daerah, DPMPTSP merancang Investment Project Ready to Offer atau IPRO. IPRO merupakan informasi investasi, seperti lokasi potensial, potensi sumber bahan baku, peluang pasar, kesiapan wilayah, tenaga kerja, aksesibilitas, kebijakan pengembangan wilayah, serta kelayakan finansial proyek.
Kepala Bidang Perencanaan Penanaman Modal dan Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Tabalong, Lyla Susanty, menuturkan bahwa pihaknya optimis target rencana strategis investasi Tabalong tercapai. Pasalnya, IPRO dinilai efektif dalam meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya di Tabalong.
“Untuk dapat kita membuat dokumen IPRO, kita harus pastikan dulu bahwa potensi yang ada itu memang layak untuk ditawarkan. Karenanya, pra-FS-nya ini kita buat kajian per sektor di tahun ini. Di tahun depan, 2025, akan kita tambah lagi. Semakin banyak kita punya peluang investasi yang lengkap dan detail, maka semakin mudah untuk kita tawarkan ke investor, dan nanti akan dimuat ke dalam aplikasi peta investasi regional milik Kementerian Investasi atau BKPM,” ujar Lyla Susanty, Kabid Perencanaan Penanaman Modal dan Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Tabalong.
Lyla Susanty menambahkan, Investment Project Ready to Offer atau IPRO penting untuk dilaksanakan, pasalnya Tabalong saat ini belum memiliki IPRO guna mendorong investasi di daerah.
(Gazali Rahman/TV Tabalong)