TABALONG – Lembaga pemasyarakatan kelas 2B Tanjung menggelar vaksinasi dosis pertama bagi warga binaan, pada 31 agustus 2021. Vaksinasi ini digelar bekerjasama dengan Polres Tabalong, Dinas Kesehatan, serta Puskesmas Panaan.
Lapas kelas 2B Tanjung mendapat jatah 200 dosis vaksin untuk tahap pertama. Vaksinasi kali ini mneyasar 11 orang petugas lapas dan 189 wara binaan yang telah melalui tahapan screening. Jumlah WBP yang divaksin ini kurangd ari 50 persen jumlah keseluruhan wbp, yang berjumlah 422 orang.
Kepala lapas kelas 2B Tanjung, heru yuswanto mengatakan, para peserta vaksinasi ini merupakan warga binaan yang sudah memiliki nik ktp yang terkoneksi dengan dinas kependudukan dan pencatatan sipil.
“Pertama kita meliat yang punya data nik KTP itu yang kita utamakan, ada 247 yang sudah mempunyai dan terkoneksi dengan dukcapil, nah dari 247 itu kita tawarkan dulu sambil di screening sama petugas medis, yang layak dan tidak, karena dari 247 itu ada juga yang punya penyakit bawaan, mungkin tidak boleh, karena ada yang stroke dan lain sebagainya, dan ini khusus yang sudah screening, dan disini nanti juga akan kembali di screening oleh dokter” Kata Heru Yuswanto, Kepala Lapas Kelas 2B Tanjung.
Salah seorang warga binaan, masdi, mengaku senang bisa divaksinasi. Sebelumnya ia sudah mempersiapkan diri untuk divaksin. Ia juga mengaku siap jika kedepannya kembali divaksin tahap kedua.
“(Gimana rasanya divaksin pak?) Tidak terasa, nggak terasa sakit, (kalau sudah divaksin lebih pede kah?) Sangat pak, (untuk vaksin ini minta sendiri atau disuruh petugas) diminta petugas pak dan siap, ( tentang vaksin ini tahu nya apa pak) untuk mencegah Corona, (ada persiapan khsusu kah pak mungkin makan dulu atau gimana?) Ya makan dulu, (sudah siap divaksin yang kedua pak?) Siap lah, walaupun yang ketiga siap” Kata Masdi, WBP Lapas Kelas 2B Tanjung.
Selain vaksinasi, lapas kelas 2B Tanjung juga melakukan beberapa program untuk mencegah penularan covid-19. Seperti melakukan penyemprotan disinfektan bekerjasama dengan BPBD Tabalong, pembatasan kunjungan dengan keluarga binaan dengan tidak diperbolehkannya melakukan kontak langsung, hanya diperbolehkan dengan video call yang sudah disediakan pihak lapas. (Muhammad Ariadi).
