Tabalong – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid Nineteen Tabalong, menyiapkan 20 kamar isolasi pasien positif covid19 , di fasilitas khusus penanganan covid nineteen RSUD Tanjung. Empat kamar diantaranya diperuntukkan bagi PDP Berat. Kamar PDP Berat disiapkan sesuai standar operasional, yang memiliki fasilitas sama seperti kamar isolasi di rsud ulin banjarmasin.
Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani, menyampaikan langkah ini dilakukan untuk meringankan beban provinsi Kalsel menangani penyebaran covid19, karena diketahui saat ini ditemukan lebih dari 600 positif covid19 di kalimantan selatan.
“Kami juga sudah memutuskan untuk menjadikan Rumah Sakit Umum Tanjung yang lama ini sebagai pusat isolasi pak. Sekarang sudah siap 20 kamar, masih kami lakukan lagi renovasi tahap kedua sampai 40 kamar. Dan disini ada kamar pak yang bisa untuk PDP Berat, karena ada ventilator ya, ruang negatif ya, jadi setara dengan yang ada di Rumah Sakit Umum Ulin. Namun demikian kami akan menyesuaikan keputusan terakhir, semuanya akan diambil alih oleh provinsi, tetapi jujur saja Tabalong ingin memposisikan diri untuk membantu meringankan beban provinsi.” Ucap Anang Syakhfiani
Juru Bicara Tim Gugus Tugas P2 Covid Nineteen Tabalong, dokter Taufiqurrahman Hamdie, mengatakan kamar isolasi yang disiapkan untuk PDP berat ialah kamar bertekanan negatif, yang bertujuan agar virus tidak menyebar ke lingkungan sekitar. Ia juga mengatakan PDP berat seharusnya dikirim ke Rumah Sakit Ulin, namun persiapan kamar bertekanan negatif di Tabalong, untuk mengantisipasi jika kamar di Rumah Sakit Ulin penuh.
“Kita selama ini kan hanya menangani untuk PDP ringan saja, nah dengan adanya kamar bertekanan negatif sebetulnya itu untuk tujuan yang PDP berat, tapi nanti kita juga harus minta tenaga spesialis yang dari Rumah Sakit Maburai kita juga, dilengkapi dengan ventilator dsb. Jadi kita siapkan dulu itu intinya, nah nanti siapa tahu ada kebutuhan untuk pdp yang berat, tapi sebetulnya secara mekanis PDP Berat itu kita kirim ke Ulin, tetapi untuk mengantisipasi kalo ulin sudah gak nerima gimana caranya, tapi selama ulin masih nerima kita kirim ke Ulin, nah kalo tidak ada cara lain lagi, Ulin tidak bisa nerima karena penuh inilah kita gunakan kamar yang bertekanan negatif ini. Intinya itu tujuannya, jadi cadangan dulu, tapi selama ulin masih nerima kita kirim kesana. Kita tentu karena disana ada ahli paru dsb, kita tidak punya ahli paru hanya ahli penyakit dalam.” Ujar dr. Taufiq
Saat ini sebanyak dua orang PDP ringan dirawat di kamar isolasi, fasilitas khusus penanganan covid nineteen RSUD Tanjung. Kedua pasien telah dilakukan swab test, sehingga tinggal menunggu hasilnya, untuk mengetahui apakah pasien terkonfirmasi positif atau negatif covid nineteen. (Alfi)
