Tabalong – Sebanyak 120 desa di Tabalong telah menyiapkan data calon penerima bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana desa. Hal ini menyusul instruksi pemerintah terkait penyaluran bantuan langsung tunai bagi masyarakat desa yang terdampak pandemi covid-19.
Satu desa tersisa, saat ini masih dalam proses perumusan penerima bantuan, yaitu Desa Kaong Kecamatan Upau. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Arianto menjelaskan, desa yang tidak menyalurkan BLT akan mendapat sanksi berupa pemotongan anggaran tahap ke 3.
“kalau BLT desa itu wajib, wajib sesuai dengan kondisi di desanya. Wajib dalam pengertian kalo desa tidak melaksanakan, maka ada konsekuensinya yaitu dana desa tahap ke 3 sebesar 20% tidak akan disalurkan kepada desa.”ujar Arianto.
Komisi Satu DPRD menegaskan penerima bantuan langsung tunai harus tepat sasaran, yaitu bagi warga yang ekonominya benar-benar terdampak pandemi covid-19. Ketua Komisi Satu, Supriani berharap, tidak ada tumpang tindih penerima bantuan, dari BLT desa.
“yang kami harapkan supaya jangan terdoubling karna memang sudah ada ketentuan bahwa yang diberi bantuan itu antara blt desa (bantuan kementrian desa) dana yang sudah di drop di desa jangan sampai terdoubling dengan bantuan yang ada pada dinsos program dinas sosial” kata Supriani
DPMPD Tabalong saat ini telah menerima data sekitar 6 ribu 483 kepala keluarga yang akan mendapatkan bantuan langsung tunai dari dana desa. Calon penerima tersebut dinyatakan telah masuk dalam kriteria calon penerima bantuan. (Gazali)
