Media Center, Tanjung – Jaringan internet saat ini sudah seperti kebutuhan pokok, mengingat banyaknya sistem yang telah dilakukan secara online. TErmasuk di bidang pendidikan, untuk pengolahan data sudah dilakukan secara komputerisasi. Namun sayangnya masih belum seluruh sekolah berada di wilayah yang bisa dijangkau oleh jaringan internet.
Seperti SDN 2.3 Ribang yang berada di Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong Kalsel, sekolah yang memiliki 157 siswa ini saat ini masih kesulitan untuk mendapatkan akses internet. Kepala Sekolah SDN 2.3 Ribang Widayat mengatakan akses internet sangat diperlukan untuk melaporkan data sekolah ke pemerintah pusat.
Dinas Pendidikan Tabalong juga sering melakukan koordinasi dan pengiriman data melalui surat elektronik yang memang secara waktu dan biaya lebih mudah. Widayat menambahkan jaringan internet juga digunakan untuk memasukkan data sekolah ke Data Pokok Pendidik (Dapodik). Dapodik merupakan sistem pendataan skala nasional yang terpadu dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional.
“Jika ingin memperbaharui Dapodik, kami biasanya keDesa Wirang yang jaraknya sekitar 10 kilometer yang tersedia jaringan internet dan jika memang dibutuhkan dalam waktu cepat kami kesulitan,” ujarnya Kepada Banjarmasin Post.
Untuk mengatasi hal ini Widayat mengajukan permohonan ke Dinas Kominfo Tabalong untuk dipasang jaringan internet di sekolah. Dan pihaknya berharap Dinas Kominfo bisa memasang jaringan internet disekolahnya. SDN 2.3 Ribang merupakan sekolah regrouping antara SDN 2 Ribang dan SDN 3 Ribang, yang saat ini memiliki 157 siswa dan sembilan pengajar dimana enam diantaranya merupakan PNS.
Terpisah Plt Kepala Dinas Kominfo M Abrani Abrar melalui Kabid Ketersediaan E Goverment Ilham Alfia Noor mengatakan Dinas Kominfo memang memiliki program untuk menyalurkan jaringan internet ke Puskesmas, sekolah dan kantor desa yang memang berada di wilayah sulit jaringan internet.
“Saat ini ada lima sekolah yang masih masuk dalam antrian sekolah yang akan dipasang jaringan tinternet yaitu di sekolah di Ribang, Burum, Kelua dan Muara Uya,” ujarnya. Tidak seluruh sekolah bisa mendapatkan program ini hanya sekolah prioritas yang memang dinilai sulit mengakses internet.
Pemasangan internet ke pelosok ini juga masuk dalam program menjadikan Kabupaten Tabalong menjadi smart city. “Pada tahun 2019 rencananya akan ada pemasangan jaringan internet di sekolah disetiap kecamatan, untuk penerimanya kami pilih yang paling membutuhkan, program ini gratis karena pembiayaan internet ditanggung oleh Dinas Kominfo,” ujarnya. (nia)